Yang dihantui pertanyaan kenapa, bagaimana, kapan
Dari mulai anaknya lahir sampai mungkin, seumur hidupnya
Yang bersama anaknya 7hari seminggu, 24jam sehari, selama anaknya masih bernapas dan masih perlu bimbingannya
Lagi-lagi, sampai mungkin seumur hidupnya
Yang kerap jadi kambing hitam atas apapun yang terjadi pada anaknya, terlebih jika ada yang salah - padahal seringkali ia sudah merasa bersalah
Yang harus tetap tenang walau banyak sekali hal yang berkecamuk di dalam hati dan pikirannya - anak, pekerjaan rumah, belum lagi kalau sambil membantu suami cari-cari tambahan karena keharusan
Yang selalu diminta sabar dan semangat dari orang-orang yang ditemuinya, terkhusus, orang-orang yang tidak begitu mengenalnya, yang belum pernah tahu detil ceritanya, apalagi yang belum pernah mengalaminya
Sudah pasti
Tentu saja
Raganya mungkin sekuat baja
Namun jiwanya bagai ombak
Terkadang tenang
Tak jarang bak gelombang tinggi menerjang
Tangisan demi tangisan yang ditumpahkan di setiap sujudnya
Usaha demi usaha yang ia lakukan perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, yang ia lepaskan dan pasrahkan ekspektasinya - karena fakta bahwa anaknya tidak akan pernah bisa sama dengan anak lainnya
Doa demi doa yang ia panjatkan demi anaknya
Memohon anaknya untuk diberi kesembuhan, dinormalkan sebagaimana mestinya, dimudahkan prosesnya
Memohon untuk anaknya agar senantiasa dalam perlindungan, keselamatan, dan kelapangan hati jika kelak terjun ke dunia yang sesungguhnya
Terlebih, ke dunia, yang mungkin nanti ia tak bisa lagi membersamai anaknya, yang mungkin nanti ia tak ada lagi
--
Dunia ini banyak sekali tuntutan, nak
Seringkali terburu-buru
Ada yang aneh sedikit, jadi perhatian, tentunya
Ada yang bagus, ada yang kurang bagus
Yang bagus, mereka senang
Yang kurang bagus?
Seringkali inginnya sesegera mungkin diluruskan
Atau kalau perlu, dimusnahkan(?)
--
Hingga akhirnya muncul pertanyaan di benaknya
Sebenarnya, yang lebih butuh SABAR dan SEMANGAT dalam menghadapi anak-anak ini, itu siapa?
Ibunya kah? Atau dunia ini dan orang-orang di dalamnya yang mungkin hanya bertemu beberapa jam atau bahkan sekilas saja?
Bu, mungkin kata sabar dan semangat sudah bosan kau mendengarnya, hingga tak lagi ampuh mengusir gundah dan gelisahmu
Bahkan, kata-kata manis penyemangat yang katanya penuh keoptimisan itu sudah terdengar seperti omong kosong, karena yang kau butuh adalah tindakan nyata di saat kau merasa tidak berdaya dengan segala upaya maksimal yang sudah kau lakukan, namun tak kunjung cukup memenuhi ekspektasi orang-orang
Menangislah, Bu...
Silahkan, tidak perlu ditahan
Kau sudah cukup berjuang
Berhentilah sejenak untuk istirahat
Semuanya akan terasa lebih ringan dan lebih jernih berkali lipat dari sebelumnya, sehingga kau mempunyai kekuatan untuk melanjutkan perjuangan itu lagi dengan hati yang lebih baik dan senyum yang lebih merekah lagi
Untuk itu, di sini kuingin bersungguh-sungguh mendoakanmu tulus dari hati, Bu...
Agar engkau senantiasa dikuatkan sekaligus dilembutkan
Agar engkau senantiasa diluaskan dan dibesarkan hatinya
Agar engkau selalu sehat lahir dan batinnya
Agar kelak, saat tiba waktunya, anak istimewamu satu persatu berhasil
Agar engkau panjang umur hingga bisa melihat mereka mencapai cita-citanya
Sesungguhnya, setelah kesulitan itu ada kemudahan
Time, mystical time
Giving the blues and then purple pink skies
Were there clues I didn't see?
And isn't it just so pretty to think
All along there was some invisible string
Tying you to beautiful things you deserve all this time?