Ini jalanan (walaupun nggak setapak sih) di samping rumah gue. Gue ambil pas hujan.
Lalu ini jalan setapak yang gue ambil di desa gue. Singkil Kulon, Purworejo, 2009.
Ah, kangennya...
Dari situ gue jatuh cinta dengan jalanan. Bukan dalam arti sebenarnya. Masa iya gue mau pacaran sama jalanan, gandengan sama jalanan, dinner sama jalanan, pelukan sama jalanan? Kan enggak.
Gue jadi inget pelajaran Seni Rupa pas SMP (nostalgia lagi). Waktu itu guru gue ngajarin tentang gambar perspektif. Gambar yang (seinget gue) kalo deket sama kita itu gambarnya deket, terus pas digambar ngejauh, lama-lama gambar itu semakin kecil, semakin kecil, hingga nggak keliatan lagi. Ngerti kan maksudnya. Dan, dari situ, gambar atau pun foto yang terlihat perspektif, sangat menarik penglihatan gue.
Suatu saat, gue ingin menapaki jalan dengan pohon sakura bermekaran di sekelilingnya
Lalu, menapaki jalan yang dikelilingi ratusan tulip beraneka warna
Atau menapaki jalan di musim gugur dengan daun mapple yang berserakan
Dan membuat jejak di atas salju
Mungkin foto-foto yang gue tunjukkin sekarang ini hasil karya orang lain (I appreciate them, anyway).
But, suatu saat, gue akan mengabadikannya dengan tangan gue sendiri.
Jalan-jalan setapak itu...
Mungkin gue sedang mencari diri gue yang sesungguhnya
Mungkin gue sedang dalam perjalanan menuju mimpi-mimpi gue
Mungkin gue nggak tahu apa yang ada di depan gue selanjutnya
Tapi gue harus terus berjalan...
Walau perlahan, tapi pasti
No comments:
Post a Comment