July 26, 2016

JOGJAMETS - City Tour

23 April, 2015

Para Jamet bangun kesiangan hari ini. Gue sendiri setelah sholat Subuh, lanjut tidur lagi. Untuk hari ini, kami ngga nyusun rencana plesiran sedetail kemarin. Jam 8 pagi, di saat semua udah bener-bener sadar, baru saling tanya-tanyaan.

Hari ini mau ke mana, nih?

Karena ngga nyiapin rencana yang matang, kami juga belum rent car kayak kemarin lagi. Tapi akhirnya, karena manusia-manusia ini manjanya udah kelewat batas, jadilah kami nelepon Mas Deni, untuk rent car lagi. Kali ini city tour aja, ngga jauh-jauh. Namun, setelah ditanya-tanya, Mas Deninya sudah keburu nganter rombongan lain. Akhirnya, dioper ke temennya Mas Deni. Walaupun ngga enak karena mesti kenalan lagi, nyesuain diri lagi dari awal, kami tetep oke-in.

Jam 10 pagi semua udah rapi, mobil yang kami sewa juga udah datang. Sumpah, ngga tau hari itu mau ke mana tujuannya. Random sebentar, tapi berakhir ke tujuan pertama yaitu... Kalimilk. Hahaha. Sekalian, belum sarapan yang proper waktu berangkat tadi. Ya... walaupun dirangkap makan siang juga sih.







Kurang nge-hits apa coba kan, fotonya..
Yang ke sini, pasti ngga mau ketinggalan foto dengan background khas ini deh... pffft

Kalimilk yang nge-hits ini, menu makanannya seperti cafe-cafe pada umumnya. Minuman susunya pun juga sama seperti minuman-minuman susu kebanyakan. Tempatnya juga biasa, cuma mungkin karena populer aja, jadinya nge-hits. Tapi, patut dikunjungi kok. Harganya juga terjangkau, anyway.

Lepas dari Kalimilk, kami minta Mas Drivernya (gue lupa namanya, asli) untuk nganterin kami melanjutkan trip  kemarin ke pantai-pantai di Gunung Kidul, tapi sepertinya ngga memungkinkan. Mas Drivernya pun menyarankan untuk ke Prambanan aja. Yo wes, karena pada belom pernah juga, sih, haha. Jadilah kami ke kawasan Candi Prambanan. Awalnya, gue kira, Candi Prambanan ini letaknya jauh dari kota, kayak Candi Borobudur (gue kira 2 candi ini deketan). Ternyata, deket. Gue ter-amaze norak. Sesampainya di parkiran, gue ter-amaze norak lagi. Dih, bagus yaaa tempatnya...

Satu hal yang gue inget (selain kenorak-an gue) dan bikin gue sedih adalah, Mas Drivernya berentiin mobil, dan nurunin kami, pas banget di depan ibu (atau mbah ya lebih tepatnya, karena udah tua) pengemis yang lagi duduk istirahat di situ. Jadi, pas banget gue buka pintu, ada mbah itu. Kan, gue jadi sungkan bangeeeet vroh. Kan, gue yang hatinya lembut dan rapuh (serta gampang baper) ini jadi sedih banget vroooh. Gue jadi inget sama Mbah Putri gue vroooh. Huhuhu. Dan begonya, saat itu gue hanya bisa menatap si mbah dengan nanar, tanpa bisa berbuat apa-apa. Gue tersenyum sendu ke si mbah, perlahan menjauh, kemudian berdoa. Ya Allah, maafin Icha, dan mudahkan hidup dan rejekinya si mbah. Aamiin.

Di sini kami lebih banyak foto-foto aja (di mana-mana juga). Oh iya, kami juga bener-bener melihat dan memperhatikan aja, sih, situs candi ini. Jarang-jarang jamets mau serius soal beginian, lho.


  





Hujan membuat kami menyudahi jalan-jalan kami di kawasan Candi Prambanan. Sempat nunggu agak reda dulu karena parkiran mobil ada di luar dan lumayan jauh. Hujan di Jogja agaknya menjadi teman setia kami di sana.

Next destination is....
Percaya ngga, kami nyari mall! Alibinya adalah nyari kopi hangat, untuk diminum saat hari hujan. Ya lalu sampailah kami di Jogja City Mall, kemudian meluncur ke gerai Starbucks-nya. Ini gimana kalo diajak naik gunung? Ngga ada Starbucks, met, di situ. Dan Starbucks di sini ramai sekali, kami hampir ngga dapet tempat. Atau mungkin karena lagi hujan kali ya...

You know what the fact is?

Jamet-jamet itu mesen minuman dingin!

Sebenernya mau kalian itu apa, sih, met?

Bosen kan, tuh, di Starbucks...
Malamnya, kami lanjut jalan lagi. Terakhir banget sepertinya, sayang kalo ngga mengunjungi tempat-tempat ramai di pusat kota Jogja. Iya, Jalan Malioboro, alun-alun, dan sekitarnya. First stop malam itu kami turun di Malioboro. Menyusuri jalan yang kala itu pedestrian unfriendly banget, tapi di situ tempat cuci matanya. Banyak yang jual makanan. Banyak juga trotoar yang dijadiin parkiran (motor). Ngga jauh dari perempatan sebelum mall (yang gue lupa namanya, di Jalan Malioboro), kami menemukan kedai yang menjual gelato. Kami pun belok dan membeli gelato. Di antara sekian banyak angkringan yang jual makanan khas, iya, kami beli gelato.

Ngga menemukan hal yang lebih menarik lagi, kami pindah tempat menuju alun-alun. Gue lupa alun-alun utara atau selatan, pokoknya yang ada pohon kembar. Kami iseng-iseng nyoba ikutan tantangan melewati pohon kembar dengan mata ditutup. Gantian masing-masing, karena penutup matanya cuma ada 2. Gue nyoba terakhir. Udah gelap matanya ditutup, tambah ngerasa gelap lagi perasaan karena malem-malem. Gue jalan, pelan-pelan, dengan teman-teman gue nemenin walaupun ngga boleh ngarahin. Mereka cuma bilang, awas ada orang, kalo ada orang, dan sebagainya. Kayaknya sih, ngga lama, tapi ngga sebentar juga, gue merasa ketakutan. Entah kenapa gue merasa gue jalan sendirian (walaupun sebenernya rameee orang-orang). Gelap, jalan ngga tau arah. Gue ketakutan. Hingga akhirnya gue lepas penutup mata yang gue pake. Teman-teman gue bersorak, yaaah.... Ichaaa, dikit lagi.....
Gue ketawa aja.

Kendaraan Hias di Alun-Alun

Lalu hujan pun turun kembali. Langsung deras. Semua orang berhamburan mencari tempat berteduh.

Rain Can Be So Colorful Sometimes

Hey, Jogja...
Hujanmu kala itu
Sama sekali tak membuatku sendu
Malah, bikin selalu merindu
Untuk ingin cepat-cepat kembali
Mengunjungi tempat-tempat indah di sana lagi

Rent car: Rp 100ribu/person
Jajan di Kalimilk: Rp 10ribu-30ribu
Tiket masuk kawasan Candi Prambanan: Rp 30ribu/person
Jajan gelato: Rp 13ribu/scoop

1 comment: