Can you believe that I'm married now?
Sebenarnya, sebelum ini gue punya cerita tentang traveling lagi. Ya, awal Agustus 2016 lalu, gue bersama teman gue, Ika (bareng 2 orang temannya, Popo dan Mbak Ika yang baru gue kenal saat itu juga), mengikuti acara Dieng Culture Festival. Semua cerita-cerita tersebut masih tenang berada di dalam draft (padahal yang diketik juga baru openingnya aja, belum masuk ke inti perjalanan). Berhubung mood menulis gue lagi nggak bagus banget ditambah banyak banget yang harus diceritain sehingga gue bingung harus mulai dari mana, jadi gue coba untuk mulai menulis dari pengalaman yang baru kejadian dalam beberapa waktu lalu.
Ya, I'm married now.
That BIG thing I mentioned on the previous post (Getting Out Of Cave!), is this. A marriage.
That BIG thing I mentioned on the previous post (Getting Out Of Cave!), is this. A marriage.
For a woman, it's the happiest thing that happen in her life, isn't it?
Untuk sebagian teman-teman gue, terutama teman-teman dekat gue, mungkin udah bisa nebak kali ya, kalo gue bakalan menikah dengan laki-laki yang sering gue sebut Ai ini, yang sepertinya memang satu-satunya yang punya hubungan khusus dengan gue selama sekitar 6 tahun terakhir ini. Ya, memang, we've been dating since 2010, dan sepertinya ngga lama, kami harus menjalani long distance relationship.
Sejujurnya gue agak kurang bangga kalau harus menceritakan soal pacaran, karena... lagian ngapain sih, pacaran? Kalau dibilang pacaran, kadang gue merasa gue dan Ai cuma statusnya aja yang pacaran. Kami jarang banget ketemu. Kalo ketemu juga biasa aja, ngga gimana-gimana, ngga yang romantis-romantisan. Orang-orang di sekeliling gue juga kadang heran, terutama yang udah lama ngga ketemu, saat ketemu, nanya, gue dan Ai masih pacaran apa ngga, dan ketika gue jawab masih, mereka nggak terlalu percaya. Oh iya, banyak juga yang pengen dikasih tahu gimana bisa kami stay selama ini dalam hubungan yang dipisahkan oleh jarak. Gue yang cuma sekali-kalinya menjalin hubungan kayak gini, menjawab seadanya, menjawab sesuai yang gue bisa. Gue jawab, kami ngejalaninnya biasa aja, dijalani saja. Setiap gue jawab begitu mereka selalu ngga puas. Hello, lalu gue harus jawab kayak gimana??? And they ended up think my relationship is boring. Abis itu mereka males nanya-nanya lagi, hahaha. Lagipula, gue juga ngga terlalu suka show off hubungan gue. I think it will be sweeter to keep it only to ourselves dan membaginya nanti dalam sebuah cerita penuh suka duka, tee-hee :p
Biar ngga lupa lagi, here I share you a story behind gue dan Ai's wedding on 22 October 2016.
Oh by the way, selamat tahun baru 2017 (lewat 2 bulan 13 hari)!
Oh by the way, selamat tahun baru 2017 (lewat 2 bulan 13 hari)!
No comments:
Post a Comment