Okeh jadi begini ceritanya. Waktu itu sedang moving class. Rombongan kelas 12 IPS 1 memasuki kelas Sejarah (di kelas 11 IPS 1) pada jam ke-3 dan ke-4. berlangsunglah pelajaran Sejarah yang nggak pernah gagal bikin murid-muridnya ngantuk (bahkan tertidur beberapa menit). Setelah bertarung melawan ngantuk untuk sebagian murid-murid (yang dilakukan dengan senyum-senyum atau nyaut seadanya waktu guru nerangin), jam istirahat pun tiba. Ah, akhirnya. Namanya juga jam istirahat, jadi terserah mau dimanfaatin buat apa aja. Ada yang jajan ke kantin, ada yang cuma bengong di kelas, ada juga yang makan di kelas (bawa bekel). Gue termasuk di golongan yang bawa-bekel-makan-di-kelas. Ada beberapa orang waktu itu. Yah walaupun menunya nggak terlalu menggugah selera (mi goreng+nasi), tapi namanya orang laper ya makan aja. Bekel sudah habis setengahnya. Nggak lama, rombongan orang-orang tidak bertanggung jawab dateng dari kantin. Mereka punya nama loh. Kobel, Anjas, Uti, dan Wahyu. Mereka ke kantin cuma beli minum doang kalo nggak salah, mereka juga bawa bekel. Dan akhirnya bergabunglah untuk makan bareng. Gue lupa lagi ngapain, si Wahyu yang lagi minum Fru** Te* rasa fusion, (mungkin secara nggak sengaja) tiba-tiba menumpahkannya ke makanan gue yang masih ada setengah. Gue sempet ngomel juga sebelum akhirnya memutuskan untuk coba menghabiskan sisanya. Tapi bodoh, rasanya nggak karuan. Gue suruh Wahyu buat ngabisin makanan itu sebelum akhirnya gue buang. Sambil melewati tempat duduknya untuk mengambil minum, gue mengeluarkan kata itu. Kata yang, haha, dipake oleh (mungkin) sebagian anak kelas 12 IPS 1. khususnya para anak-anak durhaka (kobel, uti, anjas, fristy, wilda, ulan, ancil, eta, despi, dll -5 terakhir bukan anak durhaka).
“Wahyu bloon!” begitu kira-kira kalimatnya.
Tapi…
“bloon lu!” mungkin ini yang paling tepat, saking keselnya waktu itu.
No comments:
Post a Comment