March 29, 2016

Ironi

Kau...

Mengapa bersedih?
Setelah kau tulis semua kepasrahan itu, nasihat-nasihat yang kau kutip itu, cerita-cerita yang seolah-olah meyakinkan orang-orang yang membaca akan mengira kau adalah orang yang kuat, yang tegar?
Mengapa hatimu masih gundah?
Mengapa kau masih merasa gelisah?
Mengapa kau masih merasa iri?
Mengapa kau masih memilih untuk kecewa?
Mengapa...?

Kau tahu?
Kau belum cukup ikhlas menerima semuanya
Kau belum cukup ikhlas dengan jalan hidupmu yang sedang berputar ke arah yang tak kau suka

Kau yang menuliskan 'aku yakin segalanya akan jadi lebih baik'

Tapi mengapa kau masih terlihat ragu?

Kau tahu?
Kau belum cukup yakin dengan apa yang kau yakini..

Kau sungguh adalah sebuah ironi

No comments:

Post a Comment