December 02, 2021

Bittersweet Hot Chocolate - The Short Story

 

"...ya udah, gimana kalo nanti sore? Jam 4?"
"Deal!"
"Okay, then. See you."

Percakapan pagi itu.

Lupa awalnya ngebahas apa sampe akhirnya janjian untuk ketemu. Cuma berdua.

Tunggu. Apa ini? Kenapa gue deg-degan? Ini kan, masih jam 9 pagi. Dan, kenapa gue merasa sangat excited?!

Kemudian gue merasa canggung dan bingung mau pakai baju apa.

Apa-apaan, sih? Kan, tiap weekend juga sering ketemu. Tapi kenapa kali ini bikin deg-degan dan bikin canggung banget? Dulu, waktu sekolah juga ketemu setiap hari. Tapi ini kok...??

Ah, gue sudah gila. Dah lah, ngga usah dipikirin.

Lalu waktu janjian pun tiba. Cepet banget gue udah sampe coffee shop ini duluan. Kayaknya tadi cuma 5 menit gue naik motor. Bahkan gue ingin cepat-cepat sampai? This is insane.

Dia belum datang. Tentu saja. Ah, tapi jarak dari rumah dia ke sini juga ngga jauh banget. Apalagi mengingat kebiasaan dia yang kalau bawa motor, ngebut. Paling lama juga 15 menit.

Lalu gue memesan hot chocolate ukuran besar untuk 2 orang.

Sudah 1 jam kok belum muncul ya orangnya. Hot chocolate-nya dingin, dong?

Udah 2 jam masih belum muncul juga. Chat-pun ngga dibales. Kok gue jadi sebel, ya. Hmm. Gue mulai berpikir yang ngga-ngga. Mulai kesal. Am I a joke for him??? Ngga tau deh.

"Lo jadi dateng apa ngga?" Cukup lama hingga akhirnya gue memutuskan untuk telepon aja langsung.
"Jadi dong! Sorry banget. Sebentar lagi gue sampe. Oke? Just wait."

Ah gila. Gue kok mau aja sih, nunggu lama-lama kayak gini?!

Walaupun agak kecewa, tapi gue tetep nunggu. Kalau bukan gue, mungkin udah pulang dari tadi kayaknya. Udah lebih dari ngaret ini namanya. Hari sudah mau gelap. Hot chocolate-nya? Tentu sudah dingin.

Lalu penantian itu berakhir ketika untuk yang kesekian kalinya gue memeriksa pintu masuk dan dia muncul.

What took you so long?

Tapi ngga tahu kenapa, semua kesal langsung hilang. Mau marah, ngga jadi. Kadang gue benci diri sendiri yang terlalu ngga papa ke orang lain.

Why you always make me be this way?

"Sorry banget, sorry. Gue ada urusan mendadak tadi."
"It's okay. Ini udah gue pesenin hot chocolate, tapi udah dingin."

Kemudian dia duduk di hadapan gue, dan mulai bercerita. Gue mendengarkannya dengan excited. Seperti biasanya. Selalu seru mendengarnya bercerita tentang apapun. Gue ngga pernah bosan. Dia punya banyak sekali ekspresi, dan selalu terlihat ceria.

Sampai tiba-tiba...  sebuah bunga mawar dihadirkannya di hadapan gue.

With that smile
And those eyes

And I feel
Happy
So happy
Because

Finally

Namun gue memilih diam. Membiarkan dia bicara lagi. Semuanya. Dia mengungkapkan semuanya.

Teruskan. Gue ingin mendengar semuanya.

Semuanya. Dia mengungkapkan semuanya.

Gue tetap terdiam

Semuanya
Semuanya benar-benar hal yang selama ini ingin gue dengar
Dari dia

Gue merasa sangat senang

Tapi
Apa yang menahan lo selama ini?
Kenapa... baru sekarang?

"Wow, thanks..."
Akhirnya gue bersuara

"Ah, akhirnya gue bisa mengungkapkannya juga Cha, ke lo. Sekarang gue udah lega."

Lalu, apakah gue juga harus bilang semuanya... sekarang juga?

Sepertinya tidak.

"Sorry sekali lagi ya, Cha. Tadi gue juga nyari-nyari tempat yang jual bunga, jadinya lama." katanya. Gue tersipu.

Gue benci sama diri gue yang gampang luluh sama hal-hal kayak ini.

"Tau ngga? Ini bunga mawar pertama gue." Gue bilang ke dia.

Iya, itu adalah bunga mawar yang pertama banget buat gue.

"Serius lo, Cha? Jadi pacar lo belom pernah sama sekali ngasih lo bunga?" Tanyanya, heran. Gue mengangguk.

Sebenarnya, I'm beyond happy right now. I'm dancing inside. Tapi, walaupun senang, gue tidak mau terlalu menunjukkannya.

"Well, makasih ya, atas pengungkapan perasaannya. Finally." Kata gue.

"Gue pikir, gue harus ngasih tau lo tentang  ini Cha, biar gue lega. Akhirnya sekarang gue merasa lega. Nothing to lose lagi gue sekarang. Ngga masalah, sekarang atau nanti lo akan sama siapa. Yang penting gue udah ngasih tau lo gimana perasaan gue ke lo selama ini, dan gue lega." Katanya dengan binar mata khasnya.

You really are my best friend
And I don't wanna change that
Because I don't wanna lose you
If this sounds so selfish
Then I am so sorry

"Makasih ya mawarnya. Why you do this? Gue jadi terharu."

Sebuah mawar dengan tulisan 'Happy Birthday' itu ngga akan gue lupain. My first rose of all time. Just like how I want it to be. So unexpected.

Now
I hope you find the love that suits you

If you and I are a story that never gets told
If what you are is a daydream I never get to  hold, at least you'll know
You're beautiful every little piece, love
And when you find anything you looked for
I hope your life leads you back to my front door
But if it don't, then, stay beautiful

Itu lagu yang lo kirim ke gue
Stay Beautiful by Taylor Swift
I wasn't aware about the song until you sent me

If it's true, if you think I'm beautiful, at least, for that time,
Then thank you
Thank you for telling me

And to you,
Please, stay beautiful too