January 25, 2016

Bicara 'Wallflower'

Hmm hmm, seems like I do have nothing to write. What do you want me to write?

Wait...
Berbicara tentang wallflower, aku sempat berpikir untuk mengganti header blog-ku.

You are a wallflower
You see things
You keep quite about them
and you understand

Line di atas memiliki banyak pengertian tergantung dari bagaimana seseorang mengartikannya. Tidak seindah yang terpikirkan, tapi juga tidak seburuk yang dilogikakan. We know that, kalau kita melihat sesuatu yang buruk, tentu saja kita tidak boleh diam, bukan? Tapi, wallflower bukanlah dalam konteks itu. Setidaknya, bukan begitu pandanganku tentang wallflower.

Mengetahui kejanggalan dari tingkah atau perkataan seseorang padahal sudah jelas kau tahu itu tidak benar (tapi ia terus saja bertingkah dan berkata tidak sesuai faktanya) kupikir adalah penglihatan dari seorang wallflower. Seperti line di atas, kau melihat segalanya, kau diam, dan kau mengerti. Yaa... mungkin awalnya kau tidak mengerti mengapa seseorang di hadapanmu memilih untuk mengungkapkan yang tidak sesuai faktanya, tapi kau mencoba untuk mengerti, dan mungkin... akan menjadi sedikit kecewa.

Dan dalam hati kau berkata, 'why are you lying?'
...dengan penuh kekecewaan dan hilang rasa percaya terhadap orang tersebut.

Wallflower. It's fun to see someone's lying when you know the truth. Rather than say they lied directly, I choose to be quite, sit elegantly, and enjoy the show.

Well, mungkin aku akan mengganti header blog-ku kapan-kapan...

January 19, 2016

Everyone Trips, Everyone Falls

I came here with a broken heart that no one else could see
I drew a smile on my face to paper over me
But wounds heal and tears dry and cracks they don't show
So don't be so hard on yourself, no

Let's go back to simplicity
I feel like I've been missing me
Was not who I'm supposed to be
I felt this darkness over me
We all get there eventually
I never knew where I belonged
But I was right and you were wrong
Been telling myself all along

Don't be so hard on yourself, no
Learn to forgive, learn to let go
Everyone trips, everyone falls
So don't be so hard on yourself, no
'Cause I'm just tired of marching on my own
Kind of frail, I feel it in my bones
Won't let my heart, my heart turn into stone
So don't be so hard on yourself, no

I'm standin' on top of the world, right where I wanna be
So how can this dark cloud be raining over me
But hearts break and hells a place that everyone knows
So don't be so hard on yourself, no

Let's go back to simplicity
I feel like I've been missing me
Was not who I'm supposed to be
I felt this darkness over me
We all get there eventually
I never knew where I belonged
But I was right and you were wrong
Been telling myself all along

Oh, Oh, Oh, I
I learned to wave goodbye
How not to see my life
Through someone else's eyes
It's not an easy road
But no I'm not alone
So I, I won't be so hard on myself no more

Don't be so hard on yourself, no
Learn to forgive, learn to let go
Everyone trips, everyone falls
So don't be so hard on yourself, no
'Cause I'm just tired of marching on my own
Kind of frail, I feel it in my bones
Won't let my heart, my heart turn into stone
So don't be so hard on yourself, no

'Cause I'm just tired of marching on my own
Kind of frail, I feel it in my bones
Won't let my heart, my heart turn into stone
So don't be so hard on yourself, no

Don't Be So Hard On Yourself - Jess Glynne

Di line pertama lirik lagu saja, aku sudah merasakan mataku menghangat. Lalu selanjutnya, aku bisa merasakan pipiku basah...

January 15, 2016

Pray For The Earth

Di akhir tahun kemarin, baru saja aku menuliskan doa agar bumi ini menjadi lebih baik.

Siang itu aku sedang bermain permainan online di kamar dengan televisi menyala. Sayup-sayup aku mendengar penyiar berita menyebutkan ledakan. Telah terjadi ledakan di Jakarta. Aku yang sedang asyik dengan permainan online-ku, tidak terlalu memperhatikan tayangan televisi itu. Beberapa waktu kemudian ponselku berisik. Semua grup diskusi di Whatsapp membicarakan perihal ledakan di Jakarta yang kudengar sayup-sayup dari tv tadi. Setelah kuhentikan permainanku, aku mulai menyimak televisi dan kabar-kabar yang tersebar di grup Whatsapp.

This, is insane. Apa lagi ini? Baru saja kita memulai lagi semuanya. Awal tahun. Hampir seluruh penduduk bumi berharap dapat memulai kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Tapi mereka? Apa ini 'hidup lebih baik' yang mereka inginkan? Dengan merusak ketenangan hidup orang lain? Gila!

Aku sama sekali tidak mengerti apa yang ada di pikiran mereka sebelum memutuskan melakukan tindakan terkutuk itu. Tidak, aku tidak mau mengerti mereka. Jihad? Apa itu yang disebut jihad? Klasik! Tidak ada ajaran apapun yang mengajarkan untuk menebarkan keresahan, kebencian, kemarahan, keburukan, kebatilan, kejahatan, tidak ada! Aku yakin itu.

Melihat peristiwa ledakan yang terjadi di ibu kota negaraku tercinta itu memang membuatku sedikit takut dan resah. Tapi, mengetahui dan melihat mereka senang karena ketakutanku? Aku tidak sudi.

Astaghfirullah...

January 09, 2016

KADICHAREVWAY: Happy Birthday, Dian!

Dian adalah yang pertama dari KADICHAREVWAY memasuki usia 24 tahun. 24 tahun! Lalu memangnya kenapa?

Setiap bertambah umur, baik itu aku atau pun teman-temanku, khususnya yang seumur, aku tidak pernah merasa kami bertambah tua. Jujur saja, aku merasa kami sama saja. Sama seperti dulu. Masih suka bermain, tidak serius, bercanda, dan melakukan banyak hal bodoh. Tapi, kalau disadari, semua hal sebenarnya sudah tidak bisa sama lagi. Banyak hal yang seharusnya sudah tidak kita lakukan di usia yang semakin bertambah. Kadang aku sedih memikirkannya. Aku lebih senang kalau tidak menyadarinya. Bagaimana menurutmu? :p

Anyway!




Happy Birthday, Dian!!!
Semoga semua niat baikmu terlaksana dengan baik dan lancar. Aamiin
Have a blessed year!

Welcome 2016?

Hi, 2016! Well, actually, 9 January 2016. Baru saja di postingan yang terakhir, aku bilang akan rutin memposting tulisan di blog.

Ya, jadi malam tahun baru dan memasuki akhir pekan tahun baru kemarin, aku benar-benar sibuk mengurus pesanan. Memang tidak banyak, tapi cukup menyita waktu. Aku jadi tidak bisa bermalam tahun baru bersama teman-temanku. Sedih. Tapi, kalau aku tidak menyelesaikan kue pesanan, habislah aku.

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya kalau tidak bermalam tahun baru bersama KADICHAREVWAY, tidak terlalu masalah. Beberapa malam tahun baru terakhir kami selalu menghabiskan waktu bersama. Sudah biasa. Terkadang malah ingin tahu, bagaimana rasanya bermalam tahun baru di rumah. Menonton film-film layar lebar yang banyak ditayangkan di televisi, melihat berita tentang betapa ramainya orang-orang menyambut tahun baru, dan sebagainya. Ya, akhirnya aku merasakannya. Bermalam tahun baru di rumah dengan aktivitas yang kusebutkan di atas, ditambah makan malam dengan layanan pesan antar yang delivery man-nya harus beberapa kali memperingatkan kalau pesanan tidak bisa datang tepat waktu karena jalanan macet di mana-mana. Apa menurutmu malam tahun baru seperti itu menyedihkan? Tidak, menurutku. Well, aku memang sedih. Tapi bukan karena pesanan delivery yang datang terlambat atau pun karena bosan menonton televisi. Aku sedih, karena merasakan sepi tidak berkumpul dengan KADICHAREVWAY. Kalau mereka membaca ini, pasti mereka kepedean. Awalnya kukira biasa saja, tapi, walaupun sedikit, ternyata ada juga perasaan sedih dan perasaan ada yang kurang-nya.

Hhhh. Ya, aku sedih saja, kita tidak pernah tahu kan, apakah di malam tahun baru berikutnya masih bisa bersama atau tidak? Mungkin bisa, tapi pasti sulit.

Sudahlah...

Well, selama seminggu ini, alhamdulillah, aku disibukkan dengan pesanan kue ku. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk sebuah niat yang baik. Akan ada banyak rintangan di depan, tapi salah kalau aku terlalu khawatir dan memikirkannya. Pikiran seperti, 'duh, takutnya nanti seperti ini, takutnya nanti seperti itu', dan sebagainya. Aku pernah mendengar nasihat seseorang, beliau bilang, "untuk apa khawatir? Untuk apa bilang nanti takutnya begini, nanti takutnya begitu? Bukankah itu namanya berburuk sangka terhadap takdir Allah?" Aku terdiam, tidak dapat berkata apa-apa. Iya, benar, ternyata tanpa kusadari, aku pernah, bahkan sering berburuk sangka terhadap apa yang akan terjadi di kemudian hari. Astaghfirullah. Padahal, semua yang akan terjadi nanti adalah rahasia Allah. Mungkin kita bisa memperkirakan langkah apa yang seharusnya kita ambil untuk meminimalisir kegagalan atau kesalahan atau hal negatif lainnya, tapi dengan diiringi doa dan prasangka baik terhadap hal tersebut. Mendengar nasihat itu, aku semakin yakin, bahwa doa dan pikiran positif akan apa yang terjadi di depan adalah kekuatan yang tidak ada bandingannya. Bismillah all the way...