September 07, 2019

Bahas Taylor Swift

Kali ini gue mau ceritain awal mulanya gue jadi suka sama Taylor Swift.

Well!

Sebenarnya sebelum suka (atau bisa dibilang mulai sering mengikuti perkembangannya) Taylor, gue lebih dulu dengerin lagu-lagunya Britney Spears dan Avril Lavigne. Mohon jangan diketawain yaa. Mereka keren-keren lho. Hahaha. Iya, dulu. Pas gue masih SMP. Gue sampe punya kaset-kasetnya. Kaset yang roll itu ya. Dulu kan masih banyak tuh toko kaset, dan kaset-kaset mereka juga banyak di mana-mana. Gue inget banget waktu minta beliin kaset Britney Spears (yang gue lupa judul albumnya apa) sama bapak gue, dan seolah-olah bapak gue ngga yakin begitu melihat cover albumnya Britney yang 'gitu' deh. Bapak gue dengan tampang ragu kayak, 'yakin kamu anak SMP bau kencur mau beli kaset kayak ginian, bergaul di mana anak ini??', tapi tetep beliin. Trus gue sampe hapal satu album. Begitu juga lagu-lagunya Avril Lavigne. Album terbarunya sekaligus yang terakhir gue punya itu judulnya The Best Damn Thing kalo ga salah. Yang lagu hits-nya Girlfriend 'Hey hey you you, I don't like your girlfriend!' Gitu... Trus di album itu gue suka banget sama lagu judulnya Innocent. Yak ampun, dari situ aja gue sampe dapet inspirasi banyak banget sampe bisa bikin novel (yang ada di laptop, dan hilang karna laptopnya dijual, itu novel belum gue back up).

Albumnya Avril Lavigne

Albumnya Britney Spears yang dulu gue punya

Trus masuk lah masa-masa SMA. Seinget gue, gue baru denger pertama kali lagunya Taylor itu yang You Belong With Me. Kok kayaknya teman-teman gue selalu ada lagu itu di musik player di hp mereka. Jujur aja, waktu itu gue belum terlalu suka. Itu pertama kali gue tau Taylor Swift.


Long story short, gue mulai tertarik mengikuti Taylor itu pas denger lagu Innocent kalo ga salah, yang dia perform di acara apa yaa, VMA atau AMA atau Grammy's ya, gue juga lupaa. Nah udah gitu gue ngikutin pas banget dia mau ngeluarin album RED. Dari situ gue mulai ikutin terus perkembangan lagu-lagunya. Menarik sekali ternyata Taylor ini, terlebih, dia nulis lagu dari hasil dia nulis diary. Gue, juga suka nulis diary. Juga, lirik-lirik lagunya dia tuh suka pas banget gitu sama keadaan, yang gue pun sulit untuk menuliskannya. RED masih country waktu itu, ya, walaupun ada pop pop nya sedikit, yang bahkan gue sama sekali tidak memperhatikan itu, karena gue lebih tertarik ke lirik-lirik lagu yang dia tulis. Hampir semua sih, lagu-lagu di album RED gue suka. Terutama Red, State Of Grace, sama Treacherous dan All Too Well.



Tahun 2014, dia ngadain tour pula di Jakarta, dan untuk pertama kalinya gue datang ke konser musisi yang gue suka. REDTour Jakarta! Aah! Seneng banget gue waktu itu! Dari situ, dimulailah gue menggali lebih dalam lagi lagu-lagunya Taylor yang belum gue dengar sebelumnya. Dan yak ampuuun! Banyak banget ternyata yang relateable dan enak didenger. Love Story, Invisible, If This Was A Movie, Never Grow Up, dan banyaaak. Oke, walaupun agak telat, tapi ngga papa..

Nunggu Konser Mulai
Sebelum Konser Mulai


Kemudian, album 1989 yang udah pernah gue review di blog ini. Lalu album REPUTATION yang dark abisss tapi kerenn paraaah! Dan sekarang, sing anyar, yang paling baru, LOVER!


Bahas REPUTATION dulu deh..

Gue INGET BANGET! Waktu single pertamanya release, Look What You Made Me Do, itu gue lagi dalam masa awal kehamilan. Penuh dengan mual dan pusing dan sensitif parah. Sampe sekarang, kalo denger lagu LWYMMD tuh kadang keinget mualnya. Hahaha. But anyway, REPUTATION tuh parah banget sih kerennya. Walaupun pas awal keluar, rasanya ngga Taylor banget. But HEY! Inilah how amazing SHE IS! Kalo dipikir-pikir, setiap dia ngeluarin album baru, gue selalu mikir, ih kok kayak bukan Taylor?? Tapi the more gue dengerin, the more gue suka. Dan ternyata di situlaaaaaah letak ke-amazing-annya, teman-teman! Dia selalu berani bermain yang belum pernah dia mainkan. Selalu ada yang baru, yang di luar comfort zone-nya dia (maybe), sehingga yang disajikan lebih bervariasi. Gue ngerasain banget itu. Bahkan sampe album yang terbaru sekarang ini! Lagu-lagu yang paling gue suka di REPUTATION itu diantaranya Gorgeous, Delicate, End Game, Call It What You Want, sama Dress. Well, literally, gue suka semua lagunya di REPUTATION.

Lalu LOVER! Lagi-lagi, pas Taylor ngeluarin single pertamanya yang ME! gue berpikir, apakah ini Taylor??


Dan oh iya! Sejak album REPUTATION, senang kali rasanya aku waktu liat appearance nya dia, Taylor jadi keliatan lebih segar dan berisi. Sepertinya dia work-out dan gain-weight yaa.

Balik lagi ke LOVER. Gue sangat menikmati single ME! featuring Brendon Urie. Sepanjang vclip tuh bawaannya senyuuum terus karena emang sangat ceria dan berwarna-warni. Beda banget kan, sama album REPUTATION sebelumnya! Lalu menyusul lagu You Need To Calm Down, The Archer (my favorite), Lover (my favorite too), sampai akhirnya whole albumnya release. Wooooaaaah, lagunya bagus-bagus bangeeeet!!! Gue suka Miss Americana And The Heartbreak Prince, Daylight, London Boy, I Think He Knows, Cruel Summer, Afterglow. OMG, literally, semuaaaanyaaa!!!


Tapi, semenjak itu, gue merasa overrated gituuu. Trus gue merasa sudah tidak sepersonal itu lagi hubungan gue dengan lagu-lagunya Taylor yang di LOVER. Gue sampe kangen sama lagu-lagu di album yg sebelum-sebelumnya, dan gue dengerin balik, untuk menetralkan perasaan. Haaaahhh.


Gue merasa setiap lagunya, ngasih kesan yang berbeda-beda. Tergantung suasana pas gue lagi dengerinnya juga. Kayak yang gue bilang tadi pas gue dengerin LWYMMD di awal masa kehamilan yang lagi sering mual dan pusing dan sensitif. Hahaha. Mungkin gue butuh waktu dulu untuk dengerin LOVER supaya kesan yang diingat pas dengerin itu ngga overrated lagi.


Well, still, Taylor Swift menurut gue adalah artist/seniman yang amat jenius. Gue masih akan terus ngikutin perkembangannya sih. Kalo diliat-liat, fase hidup gue (halah!) sama Taylor tuh mirip-mirip karena emang perbedaan usia gue dan Taylor ga terlalu jauh. Dia kakak kelas gue. Makanya gue merasa mostly related. Cuma emang yaa BEDA BANGET juga, secara, dia american singer songwriter yang amat sangat terkenal (dan gue apaan??). Terlebih, penasaran, lagu seperti apa yaa yang bakal dia ciptakan setelah dia menikah dan menjalani kehidupan pernikahan?? Hahahah. I'm really on that! Keep up the good work, girl!

August 02, 2019

Dilema Ibuk

Tahun 2019 sudah berjalan setengahnya. Sejak punya anak, entah kenapa hidup gue terasa cepat banget berputarnya. Waktu terasa cepat berlalu tapi gue tidak merasa live in it. Gue menjalani waktu gue, membiarkannya berputar, tanpa bisa merasakan seutuhnya setiap moment di dalamnya. Contoh sederhananya gue rasakan ketika hari-hari besar, Idul Fitri, Ramadhan, Tahun Baru, entah kenapa sulit untuk bisa gue rasakan esensinya. Kenapa ya?

Akhir-akhir ini pula, gue mulai kepikiran lagi untuk akan-melakukan-apa-agar-gue-tidak-diam-saja-dan-tetap-menghasilkan. Sedikit banyak, gue rindu melakukan uji coba resep, merancang konsep, gue rindu baca buku dengan tenang, rindu ketika gue terinspirasi dan dari inspirasi-inspirasi itu gue bisa membuat sesuatu, entahlah, sebuah karya, mungkin?

Tapi gue juga merasa, berpikir untuk diri sendiri seperti itu untuk sekarang ini, kok, seperinya kurang wise, mengingat gue punya tanggung jawab yang harus banget difokuskan...

Sebenarnya, dari situ sudah jelas banget sih, mana yang harus menjadi prioritas hidup gue untuk saat ini. Tapi melihat sekeliling gue yang sudah mulai 'hidup' lagi, mulai baking lagi, mulai berkreasi lagi, gue jadi ter-trigger lagi untuk, wey gue juga bisa kayak gitu, or even better, maybe. Hal-hal yang bikin gue trigger itu ends up bikin gue ter-distract. Hilang fokus. Ujung-ujungnya membanding-bandingkan, mengeluh, dan jadinya tidak ada satupun yang dikerjakan dengan baik.

Maybe they're toxic. No, they're not, actually. Even toxic sounds so harsh for them yang bahkan ngga melakukan hal yang merugikan gue. But, when I feel distracted, I think it is me yang harus sejenak memberi jarak. Set up my mind. Focus on the most matter and important things.

It's not like I'm not trying. Look, I've been trying. Tapi ujung-ujungnya, yang tumbang adalah gue sendiri. So, YEAH!

I don't go directly with...
It's okay, cha
or
Sabar aja lah
or
Tenang aja, cha

Sebelum itu, gue pasti memaki-maki diri sendiri dulu, galau-galau dulu, nangis-nangis dulu. Karena gue ngga bisa deny kalau gue sedih dan malu dan merasa ketinggalan dan sebagainya dan sebagainya. I took my times for pity-ing myself, then, okay, it's okay. Now close your eyes, heart, and mind from all the things that distracted your focus, then start again.

Life is simpler now, for me, by being focus and be happy with what I have now.

Menurut gue, bukan menyerah namanya untuk sejenak berhenti melakukan apa yang diinginkan. Gue menentukan prioritas. Pun semoga ini bukan pembenaran semata. Dan gue juga selalu berdoa untuk bisa mengikhlaskan semua yang saat ini belum bisa gue lakukan demi agar gue bisa menjadi ibu yang baik dan ngga lalai sama anak dan suami.

Lalu gue memutuskan untuk berhenti sejenak dari instagram...
Lalu gue memutuskan untuk mengatur bermain sosial media jadi seminggu sekali, hanya tiap weekend. Since then, my days feel lighter and lighter...

May 29, 2019

Bittersweet Hot Chocolate

A typical day on quarter-life crisis. No where to go, no one to meet. But today, is gonna be somewhere to go and someone to meet. She's ready earlier. Excited. She's going to her favorite coffee shop and buy her favorite drink, hot chocolate. Today, she buys 2 large cups of hot chocolate. She takes a seat, waiting, excited.

Waiting, waiting, and waiting. She feels bored, disappointed. Blaming herself why have to believe. What to expect, by the way? She starts to think she's someone's joke. She's been waiting up to 2 hours long. Tired.

But then he shows up. Suddenly all the dark clouds disappear, change into rainbow. All the lights come out. They talk, unstoppable. Till one time, the rose comes out. A beautiful single rose. He talks, and talks, and pours all of his heart. She's out of words.

As she handed the rose, she smiled. Her first rose of all time. A beautiful single rose with 'happy birthday' written on it. But she knows she can't. She can't let all the fairytales come true.

There goes reality. Reality wakes her up. And it's better that way. So is hot chocolate. It's not always sweet, it's bitter as well. And that makes it taste great. But don't forget, to always remember the ones who treat you sweet.

May 28, 2019

SWEETREAT

Memulai kembali bisnis yang gue bangun dari tahun 2015 ini, bikin panjaaaaang banget mikirnya.


Eh by the way, baiklah, sepertinya gue akan menceritakan awal mula dibentuknya SWEETREAT. Mumpung lagi mood. Ehe. Rasa-rasanya gue belum pernah menuliskannya di sini ya, hanya beberapa kali disebutkan sekelebat.



Gue membuka bisnis online kue ini awalnya sebagai penyaluran dari apa yang sudah gue pelajari di perkuliahan (since I was a culinary student, though). I didn't take it very serious because, gue masih jauh banget dari bagus. Jadi gue jalanin dengan santai aja. Ngga ngejar target. Gue ingin menyenangkan diri sendiri dengan membuat sesuatu, gitu.


Duluuuu banget, tahun 2012, gue mulai dengan nama MoshiMoshi Dessert House. Gue suka banget dessert. Di kuliah, gue juga ambil konsentrasi pastry. Alias lebih ngambil yg banyak belajar kue-kuenya. Di bawah nama ini, gue menerima orderan kue-kue ulang tahun.

Di tengah perjalanan, kok gue ngerasa ngga cocok gitu. Harusnya gue jualan dessert dong. Dan dessert menurut gue adalah lebih dari sekedar kue ulang tahun. Jadilah itu nama dikurangi jadi MoshiMoshi aja, berhubung masih sibuk kuliah, belum berani bikin dessert yg aneh-aneh, tapi tetep latihan bikin.

Di bulan puasa tahun yg sama, 2012, gue diajakin tante gue untuk jualan nastar. I took that chance. Produk kue kering pertama MoshiMoshi muncul. Produksi masih belum banyak, tapi alhamdulillah responnya bagus dan ada aja yang order.

Kenapa pilih nama MoshiMoshi? Ngga tau, waktu itu yg kepikiran ini aja. Dalam bahasa Jepang, moshi-moshi artinya halo(?), kalo orang lagi nelpon. Hmm, mungkin biar ngasih tau orang kali ya maksudnya, halo, ini saya jualan kue. Oke. Bhaique...

Di tahun 2015, tepatnya tanggal 5 oktober, keluarlah SWEETREAT. Setelah merenung, berpikir, punya konsep, kira-kira mau diseriusin tapi pake nama apa nih. MoshiMoshi masih ada waktu itu karena dipake terutama untuk produk kue kering. Gue pisahin jadi MoshiMoshi Cookies. Sedangkan SWEETREAT, di awal kemunculannya, gue bikin untuk produk kue ulang tahun yang dihias pakai fondant. Gue kepikiran ini dari lama sebenernya, dari mulai belajar dekorasi kue menggunakan fondant, dan berniat ntar bakal buka bisnis ini setelah lulus. Dan ya, gue mulai di tahun 2015 tersebut. Belajar beneran hasil dari memperhatikan dan nonton banyak tutorial. Lama-lama jadi keluar sendiri ciri khas bentuknya.

Kenapa sih dinamain SWEETREAT? Ini sebenarnya gabungan dari sweet dan treat. Konsepnya memang ingin memberi treat atau perlakuan yang sweet/manis untuk banyak orang. Tiga huruf terakhir, EAT, dibikin beda warna untuk menjelaskan kalau ini adalah makanan. Gitu aja sih sebenernya.

Tapi filosofinya, SWEETREAT, personally, gue terinspirasi dari seseorang yang men-treat gue secara sweet. SWEETREAT dan blog ini BITTERSWEET HOT CHOCOLATE, sebenernya terinspirasi dari orang yang sama. Thanks to the fairytale you gave for the inspiration :). The idea of meneruskan pesan/perlakuan yang baik karena kita telah diperlakukan baik oleh seseorang, is a good thing, I guess. Kindness keeps the world afloat. Dan gue juga senang ketika customer senang dengan hasil yang gue bikin untuk customer tersebut hadiahkan ke orang-orang tersayangnya. Semoga pesan baik SWEETREAT selalu sampai ke hati yang menerimanya, dan dapat terus disebarkan. So deep, ya? Kalo ada yang udah baca postingan blog gue yang judulnya, "A Fairytale, A Fairytale That Comes True, And A Reality", SWEETREAT itu inspirasinya dari A Fairytale That Comes True.


Logo SWEETREAT

Anyway...
Produk SWEETREAT yang bentuknya kue dengan hiasan fondant, hanya bertahan sekitar setahun. Gue menemukan titik persimpangan waktu itu. Gue merasa, kue dengan hiasan fondant, hanya untuk visual saja. Mungkin untuk seni, bagus ya. Untuk dimakan, mungkin orang-orang akan berpikir dua kali karena berpikir sayang, atau pun terlalu banyak mengandung gula. Dan sejujurnya gue kurang begitu happy bikinnya. Gue ingin produk gue dikenal dengan rasa, dan kesannya. Masih, gue masih selalu ingin buat dessert. Dessert menurut gue, dari yg selama ini gue perhatikan, adalah terdiri dari perpaduan tekstur, rasa, dan presentasi yang seimbang, sehingga menambah experience si penyantap dessert tersebut. Gue sendiri, paling suka cheesecake. Dia punya tekstur yg renyah di base, lembut di adonan cream cheese, dan rasa yang agak sweet and sour. Apalagi kalo ditambah buah macam strawberry or blueberry cheesecake. Gue sering banget nyoba bikin buat sendiri tapi belum menemukan formula yang pas. Dan omg, gue pengen banget bikin dessert seperti yang ada di hotel-hotel atau di resto-resto fine dining fancy yang dessertnya surprising banget. Eh but first of all, nyobain dulu kali ya, karena gue belum pernah nyobain pun. Huhu. Baru abis itu nyoba bikin sendiri.

Balik ke SWEETREAT. Di tahun ini, 2019, setelah vakum dengan nama SWEETREAT, gue memberanikan diri memulai lagi, dengan banyaaak banget pertimbangan. Kira-kira project ini bakal jalan ngga ya. Ntar kalo udah jalan, bisa konsisten ngga ya.. Berhubung gue sekarang udah harus ngurusin anak kecil. Gue memulai lagi dengan produk kue kering di bulan puasa ini. MoshiMoshi pun gue hapus. Semua udah gue tetapkan menjadi satu nama, SWEETREAT. Teman-teman kuliah gue mengajak untuk collab dalam bisnis kue kering tahun ini. Dengan sedikit ragu, tapi tetap mau, gue pun ikutan. Benar-benar ngga yakin awalnya, apakah ini akan berjalan lancar. Tapi gue tetep jalan, walaupun banyak dramanya. Begadang, kecapean, ngga tidur, begitu terus selama 2 minggu puasa untuk bikin kue. Di tengah jalan nangis, rasanya ngga kuat, pengen berhenti, terlebih harus ngerjain kerjaan rumah juga, karena memang gue ngurusin rumah sendiri. Gue pun bisa ngerjain dengan leluasa hanya di malam hari, yang bikin gue itu tadi, begadang, kecapean, ngga tidur. Gue nangis, kepala pusing, badan sakit, makan ngga teratur, rasanya pengen menyerah. Tapi, sekali lagi, selalu muncul sedikit semangat, untuk ayo, lanjutin cha, tiap kali selesai rehat. Close order pun gue percepat, biar ga keteteran. Gue juga harus tau limit diri sendiri. Ngga mungkin gue bisa ngerjain banyak kalau kondisi seperti ini. Gue menggunakan oven listrik dengan ukuran loyang 26cm. Sekali bikin, maksimal hanya beberapa toples. Dengan begini, gue ngga boleh absen bikin selama 2 minggu berturut-turut untuk ngejar penuhin orderan. Di tengah jalan selalu capek, selalu rasanya pengen nyerah. Tapi di situ juga, selalu muncul semangat baru lagi, selalu inget kalo, cha, kalo lo berhasil melewati ini, lo melakukan pencapaian baru cha, lo akan bangga sama diri lo. Okay, dan gue terus lanjutkan.

Suasana Memanggang

Alhamdulillah, semua orderan terpenuhi. Walaupun yang banyak itu orderan temen gue, tapi gue bangga juga sama diri sendiri, sudah bisa mencapai sekian hasil bikin sendiri dengan segala rintangannya. Dari sini, gue bertekad untuk, nanti ngga boleh begadang lagi, harus udah bisa rekrut crew untuk ngerjain produksi kayak gini, dan punya tempat yg memadai sendiri. Gue pengen banget ini berjalan dengan serius. Biar bisa produksi banyak, berkualitas, dan lebih dikenal luas. Aamiin ya Allah, semoga tercapai! Dan hal lain yang bikin gue senang adalah, kali ini bisa kembali bersua dengan teman-teman kuliah, terutama teman-teman yg tergabung dalam project cookies ini, dengan brand masing-masing. Atang (@heylo.healtysnack), Zara (@abeandmilo), Wafa (@doublew.patisserie), Risma (@the.molys), Ipul (@desiticatering), dan Yani (@kochenhomechef). Gue kangen banget! Terharu bisa barengan lagi walaupun hanya berkomunikasi via WA, tapi tetap bisa berjalan lancar. Dengan memutuskan setiap brand untuk membuat beberapa produk cookies, jadilah project cookies yang cookiesnya banyaak banget variasinya. Mulai dari cookies yang klasik sampai yang modern, ada. Soal rasa, waduh, teman-teman gue ini kalo masak hasilnya enak-enak semua, dan gue tidak meragukannya. Collabs kali ini seru banget. Kenapa dulu kita jalan sendiri-sendiri ya..? Semoga project ini akan terus berlanjut ya, teman-teman. Aamiin!

Cookies Tower

Personal Packaging isi 4

Personal Packaging isi 2

Boxes of SWEETGIFT


Suasana Memanggang

SWEETGIFT

Setelah bulan puasa ini berakhir, sebetulnya gue masih mencari-cari, kira-kira, produk apa ya yang bakalan gue buat untuk jadi signature nya SWEETREAT? Cookies yang gue buat (Matcha Latte, Chocolate Almond, Peanut N Cheese, dan Cornflakes Cookies) tentunya juga bakalan ada, insya Allah, menyesuaikan dengan waktu luang. Lagipula, gue ingin memperbaiki beberapa hal dari cookies gue. Matcha Latte yang ingin gue perbaiki bentuknya dan Peanut N Cheese yang ingin gue perbaiki bentuk dan formulanya.

Eh jadi inget, dulu gue juga pernah bikin SWEETREATJajan. Ini adalah brand dengan konsep street food. SWEETREATJajan pertama kali keluar dengan produk Penne and Cheese, karena gue suka banget makan Mac and Cheese. Apakah gue keluarin SWEETREATJajan lagi aja ya? Well, gue masih akan terus menimbang-nimbang agar bisnis yang gue buat, beneran jadi dan berjalan. Semoga menimbang-nimbangnya ngga kelamaan. Doakan yaaa...

Penne And Cheese a la SWEETREATJajan

By the way...
Selamat Hari Raya IdulFitri!
Mohon maaf lahir dan batin