December 08, 2014


Grow Up is A Trap

When I was a kid, I thought being an adult is a cool thing. But then now I know it's a trap.

There's so many things to handle. So many things to choose, right and carefully. The options are confusing too. Even risky.

Sucks.
People become sucks. They have ulterior motives. They take anything for granted. Make me feel wrong when doing the right thing, or right when doing the wrong thing. What kind of society is it?

Though I know growing up is a trap, it doesn't change anything if I stay act like a kid. No. Nothing changed. I still have to choose between many risky-confusing things which I don't only think about myself but everyone close to me.

The point is, why in my life do I always face the hard-risky-confusing choices? It's never be a bad or a good one
It'll be easier

I always have a fairytale inside my head. Thinking about there will be someone who actually always behind me to keep eyes on me, and someday when no one can help me, will lend me a hand.

But this life is not a fairytale. Or a movie. Or a Korean drama.

Sucks isn't it?

Don't I deserve that kind of help?
Don't I?

Should I take aside my fairytale or even never think about it anymore?

Sometimes it's sad to think, I wanna live the life I wanted, when I have to tolerance other's. Yeah, it's sad.

Someone ever tell me that he hates to read an English like I write too much. I think he's true. It's lazy to read it that much. Are you?

Well, I think he will never read this by the way

November 09, 2014

1989 Taylor Swift's New Album

I LOVE 1989!!!

Weeeeeell....!
It's so fresh

Jadi ide Taylor untuk hijrah dari country ke pop adalah ide yang yaah not bad lah. Pertama kali dengar Shake It Off, jujur, sangat aneh. Especially pas liat video klipnya yang, wow-itu-bukan-Taylor-banget pada awalnya. Tapi, setelah mendengar beberapa kali, yah, lumayan lah, mulai bisa dengerin sambil joget-joget, loncat-loncat, goyang-goyang absurd dari lantai 2 ke lantai 1 rumah. 

Oke, itu bukan lumayan. Itu lebay!

Shake It Off mulai terkenal, mulai dipake jadi backsound acara-acara gosip, dan acara-acara tivi lainnya. Hmm....

Lalu keluarlah...
Out of The Woods!!!
This is cool! Really. Gue suka lagu ini dari awal banget denger. It's nothing except cool. Gue bisa merasakan kekerenan dari lagu itu. Gue merasa keren denger lagu itu. Gue merasa lagi tersesat di hutan yang dipake buat syuting film vampir dan serigala. Walaupun filmnya ngga keren, tapi gue ngga mikirin. Gue mikirin hutannya. Lalu gue merasa hipster abis. Walaupun gue tau, hipster sama hutan itu ngga ada hubungannya. Lagian, emang hipster tuh apaan. sih?

Well, setelah 2 lagu dari 1989 ini gue denger, gue merasa kayaknya lagu-lagu lainnya bakal keren juga nih. Setelah Shake It Off dan Out Of The Woods udah sering gue denger dan udah gue share di-path, Taylor me-release lagu lainnya dari 1989. Welcome To New York. It's catchy. Just it. Karena menurut gue kurang universal aja, sih. Soalnya kalo liriknya diganti sama Jakarta, itu ngga bisa. New York itu dua suku kata, Jakarta itu tiga suku kata. Kan gue maunya Jakarta, walaupun gue tinggal di BEKASI. Jadi, lagu ini nggak gue share di-path (penting banget emang tiap lagu di-share di-path?).

Hingga pada akhirnya tibalah tanggal itu, tanggal 27 Oktober 2014, Taylor Swift secara resmi me-release album terbarunya, 1989. Aaaaaaand......

Ya, keren. Dan oh iya, karena gue tinggal di Indonesia, dimana penyaringan tayangan tivi sangat dinomorsatukan terutama untuk tayangan-tayangan luar, video klip Taylor yang sekarang jadi banyak yang diblur dan di-cut :(
Semoga mbak Taylor ini bikin video klip buat lagu-lagu lainnya nggak banyak ada yang terindikasi mesti diblur lagi yaa :)

Gue juga denger lagu-lagu lainnya kayak Style, All You Had To Do Was Stay, Blank Space, Wildest Dreams, I Know Places, Clean, How You Get The Girl, This Love, I Wish You Would, dan Bad Blood (oke, itu semuanya gue sebutin) itu keren-keren. Ya musiknya yang emang nge-pop, ya liriknya...




Well, gue sering bilang di postingan-postingan sebelumnya kalo Taylor Swift mencuri diary gue. It's true. Tapi di 1989 ini, kebanyakan lirik tentang patah hati dan galau, bahkan tentang putus-pengen balikan-tapi nggak mau, dan agak nggak related gitu sih sama love-life gue. Kalo gue bilang 'agak', berarti masih ada sedikit relasinya. Yes, Taylor does steal my diary again. Tapi diary gue yang lagi galau. Dan dengan musik yang Taylor bikin, lagunya jadi terdengar keren buat gue.



Dari situ gue membuat komparasi. I found something that, tulisan gue waktu galau jauh lebih keren dan lebih rasional dibandingkan dengan tulisan (di diary) gue yang nggak lagi galau. I found that, when I feel alone and lonely, many cool-unspoken words out of my head. Semudah itu, se-mengalir itu, se-filosofis itu, dan jadinya sekeren itu, setelah lama gue baca kembali (setidaknya, menurut gue).

Dan gue juga melihat itu di album 1989. A way better, a way cooler. Nggak tau karena masih baru atau emang musiknya keren, tapi gue suka. Terutama musiknya. Liriknya juga keren. Meskipun liriknya ngga sepanjang dan sebanyak di album-album sebelumnya, tapi menurut gue lirik di 1989 ini genius.



Hmm...

Kayaknya, memang jatuh cinta itu membuat akal tidak bisa berpikir secara rasional. Lalu tersentak dan tersadar justru karena hal yang tidak diinginkan yang bahkan dapat menghasilkan emosi yang lebih kuat dan bijak yang tertuang di dalam sebuah tulisan.

Hmm...


September 24, 2014

The way you move is like a full on rainstorm
and I'm a house of cards
You're the kind of reckless that should send me running
but I kinda know that I won't get far
And you stood there in front of me just close enough to touch
Close enough to hope you couldn't see what I was thinking of

Drop everything now
Meet me in the pouring rain
Kiss me on the sidewalk, take away the pain
'Cause I see sparks fly whenever you smile
Get me with those brown eyes baby as the lights go down
Give me something that'll haunt me when you're not around
'Cause I see sparks fly whenever you smile

My mind forgets to remind me, you're a bad idea
You touch me once and it's really something
You find I'm even better than you imagined I would be
I'm on my guard for the rest of the world
but with you, I know it's no good
And I could wait patiently but
I really wish you would

I run my fingers through your hair and watch the lights go wild
Just keep on keeping your eyes on me
it's just wrong enough to make it feel right
And lead me up the staircase
won't you whisper soft and slow?
I'm captivated by you baby
like a firework show

Drop everything now...


Sparks Fly - Taylor Swift

September 22, 2014

Insomnia Story

Insomnia.

Entah sejak kapan penyakit ini jadi datang dengan terbiasa. Waktu sekolah, gue sering dapat cerita dari temen-temen gue yang kena insomnia. Dulu, tiap malem biasanya dia paling sering muncul, jam berapapun itu di tengah malam maupun dini hari.

Dulu, gue nggak percaya insomnia. Gue yakin banget, kalo malem, manusia itu pasti tidur. Orang tinggal merem, apa susahnya? Ya mungkin agak susah tidur gue masih percaya, sih. Tapi kalo sampe nggak bisa tidur? Kecuali kalo dari awal gue niatin nggak tidur, ya gue nggak akan tidur. Kayak waktu gue SMP kelas 3, mau nonton MU tanding cuma karena Cristiano Ronaldo main. Itu gue beneran nggak tidur.

Gue masih nggak percaya insomnia itu ada.

Tapi sekarang, ketika kuliah cuma tinggal nunggu sidang skripsi, gue baru percaya insomnia itu ada.

Sekarang gue lupa gimana caranya, rasanya, tidur di bawah jam 1 malem. This is so bad. Pagi-pagi gue kena ceramah terus.

Tapi kadang gue menemukan hal-hal menakjubkan tiap gue masih terjaga di malam hari. Kayak waktu itu jam 1 malem gue muak berada di kamar karena nggak bisa tidur. Lalu gue bangun dan pindah tempat ke depan tv. Nggak tau mau ngapain lagi jadi tv gue nyalain. Ternyata masih ada acara musik yang di-rerun. Apa yang menakjubkan? Iya, jadi acara tv itu lagi menayangkan episode spesial Taylor Swift! Kyaaaaaa! Ya udah langsung melek. Makin nggak bisa tidur.

Video clip Taylor Swift ini termasuk yang paling safe untuk ditayangin (di tv Indonesia). Terbukti waktu ditayangin di acara musik tersebut, nggak banyak yang di-cut atau diblur video-nya. Sayangnya, itu video dari lagu-lagu Taylor yang udah lama (tapi masih enak didenger, kok). Malah di video clip yang baru, banyak banget yang di-cut atau diblur. Tapi ya mungkin di stasiun tv lain nggak disensor, sih. I mean, Taylor, please, give us 'princess' side of you like you used to...

Orang yang lagi insomnia itu, mikirnya ke mana-mana. Dari yang jelas, sampe yang nggak penting. Dari yang penting, sampe yang nggak jelas. Ya gitu deh.

Apakah ini karma karena nggak percaya insomnia??? Apakah gue akan sembuh??? Gimana kalo gue nggak percaya gue akan sembuh dari insomnia? Siapa tau gue kena karmanya terus gue jadi sembuh? Hush, jangan mainan sama karma.

Kadang-kadang suka begitu, sih...

Eh tapi, gimanapun lagunya, mau pindah atau stay di satu genre, Taylor's still my favorite. She really stole my diary.

Ywdh

September 21, 2014

#20factsaboutme Instagram Challenge




So I accepted the #20factsaboutme on Instagram from @bahripul and I post this in my blog because... yeah, I'm an introvert, pfft (bad reason, I know).

Well, if you really wanna know and if it's important enough for you, here they are..

1. I just found that Larissa is a name of a small town in Greece. Actually I never ask my parents what the real meaning of my name. But in Latin, Larissa means luminous. I'm Javanese, born in Jakarta.
2. Love pasta, cheese and another dairy products so much
3. Calm just by the dark-clouds or cloudy weather and the smell of the rain
4. Crazy about going-to-England since in school
5. Pernah jatoh dari becak pas SD
6. Moody and weirdo, nggak jelas
7. The Sims and Farming gamer typical
8. Nerd, passive, males basa-basi
9. Masuk Tata Boga karena ngga bisa masak, pas udah masuk baru nyadar ternyata bukan ngga bisa, cuma males
10. Love @taylorswift because she stole my diary! >.<
11. Backstage person typical (public speaker really is not my style) 😑
12. Laugh easily,
13. Exciting about traveling, sunset, sunrise, beach, mountains, landscape, getaway
14. Introvert, peace lover
15. Pendiem tapi awalnya doang (klise ini sih) but still introvert
16. Suka sama orang yang bisa main gitar, akustikan. Pengen banget bisa main gitar
17. Crazily struggling in gain weight 😔
18. Slow person. Selow. Woles.
19. Happy and sad, outgoing and shy, rambunctious and quiet. Talk less but not exactly do more (maunya apa???)
20. Currently in a long distance relationship

September 20, 2014

iOS 8 New Look on iPhone 4s

Sebenernya notifikasi untuk update iOS udah lama muncul di iPhone gue, tapi karena kayaknya belum final, gue menunda-nunda untuk meng-update iOS-nya. Ya ya, karena males juga sih, soalnya pengalaman waktu update dari iOS 6 ke iOS 7, semua data di iPhone gue hilang. Games, foto, kontak, semuanya ilang. Iya, back-up-annya error dan ga berhasil balik lagi. Udah ikhlas kok.

Dan akhirnya muncul mood gue untuk meng-update ini iPhone. Awalnya gue pikir iPhone 4s udah nggak bisa di-update sampe ke iOS terbaru, yaitu iOS 8 ini. Ternyata, setelah gue cek di notifikasi software update, terpampanglah gambar ini di layar


And I'm like... oh masih bisa...
Bukan, bukan begitu, tapi... WIH MASIH BISA TERNYATA!!!
Ya udah, semakin bangkit lah mood gue untuk meng-update iPhone yang tadinya gue pikir udah nggak bakal bisa di-update lagi, mau gue ganti tapi sayang.

Nggak terlalu lama, iOS 8 sudah terinstal di iPhone. Daaan...
Sama aja daaaaaah!!!

Setelah gue cek, gue menemukan beberapa perubahan yang paling keliatan. Here they are..

Yang gue kotakkin ini adalah yang paling keliatan muncul setelah iPhone restart. Gue nggak yakin kalo Podcasts, Tips, dan iBooks itu baru karena gue lupa di iOS sebelumnya udah pernah ada atau belum. Untuk Health, baru ada.


Ini tampilan yang muncul setelah gue scroll dari bawah layar. Berubah, sedikit. Sama aja ikonnya.


Di Photos, ada tambahan folder Recently Deleted. Folder ini menyimpan semua data yang baru aja dihapus. Menurut gue bagus sih, soalnya sebelumnya, ikon Trash di album foto ini nggak ngasih option dulu untuk kita bener-bener mau menghapus atau batal menghapus. Sebelumnya, foto yang udah diapus ya udah keapus, ga bisa balik lagi.


Sekarang kalo mau unlock screen udah mesti pake Passcode. Ya nggak tau sih, kayaknya iOS yang sebelumnya juga bisa, tapi gue nggak pernah pake. Hahaha.


Di Camera, kini ada Time-Lapse. Nggak perlu aplikasi tambahan lagi buat bikin video time-lapse.


Kalo lo double-click home button, kini akan muncul tampilan seperti ini. Nggak cuma ada aplikasi yang baru aja lo buka, tapi juga ada Recents. Dari kontak yang terlihat, kontak-kontak ini adalah kontak yang baru saja gue kirimi SMS.


Sama seperti penjelasan sebelumnya, selain Recents, ternyata ada juga kontak-kontak yang telah kita masukkan ke dalam kategori Favorites. So, you just double-click the home button either to close the apps you just opened or call anyone in a shorter way.


Gitu deh perubahan yang gue temui setelah meng-update ke iOS 8. Overall, sama aja. Jadi intinya iOS 8 ga cuma bisa dinikmati sama pengguna iPhone 6/6+ aja, iPhone sebelumnya juga bisa meskipun pasti ada perbedaan yang nggak bisa didapetin di iPhone lama. Untuk lag, atau crash setelah iOS 8 ini terinstal di iPhone 4s, gue belum menemukannya. Dan, oh iya, data gue nggak semuanya hilang! Yeay! Walaupun ada beberapa foto yang ilang, but it's ok.

Bicara soal iPhone, gue agak sedikit kecewa dengan iPhone terbaru yang kayaknya masih mendingan iPhone 5/5s deh, walaupun gue sendiri juga nggak pake iPhone 5/5s, sih. Bigger iPhone, I think, is a big NO (it's a PHONE, right?). Bahkan, banyak ponsel-ponsel lain yang lebih murah dan sebenernya punya higher specification dibanding iPhone. Tapi kadang Apple membuat suatu produk/desain tidak hanya untuk dilihat, Apple seakan bilang, "you need to feel it."


L

-Peace-

June 30, 2014

Hi!
Pengumuman kontes blog #InggrisGratis sudah keluar. Pemenangnya sudah diumumkan dari pengumuman 75 finalis, pemenang dengan hadiah hiburan, dan pemenang utama.

Sangat menegangkan untuk menunggu pengumuman pemenang. Banyak tulisan yang masuk dan keren-keren, gue akui. Optimis, tentu saja. Gue nggak akan ikutan kalau gue nggak cukup optimis. Inggris, gue selalu antusias membahasnya. Dari situlah energi optimis gue dapatkan.

Tapi ternyata, gue harus realistis.
Semesta belum mengizinkan gue pergi ke Inggris, bahkan masuk ke dalam 75 finalis.
Hehe.

But it's okay. The thing is, I love my writing. I love writing my thoughts. It just makes me happy no matter good or bad my writing is.

Dan untuk pemenangnya, gue akui, tulisannya memang keren. Gue bahkan tertegun membacanya. It's so beautiful. I learn a lot (you can search her in twitter by hashtag #InggrisGratis).

And I'm sorry for everyone that support me and pray for me. Sorry guys I didn't win. But, thank you! :D

Just because I lose, doesn't mean I quit. I will always write. I will always believe in my heart. I may be sad, but I don't lose hope. I love this. I love doing things that make me happy.

Because I choose to be happy.

Ya ampun, gue curhat banget kayaknya.

Oh, by the way...
Selamat Puasa!!

May 06, 2014

Sampai Ketemu di London, Kim

(Source: weheartit.com)


Malam itu, seperti biasa aku duduk di balkon atas rumahku. Balkon tanpa atap, sehingga aku bisa beradu tatap dengan bintang-bintang. Beginilah yang aku inginkan. Duduk tenang menatap bintang-bintang. Mengingat semua kesibukanku yang akhir-akhir ini membuatku tidak sadar bahwa aku punya kehidupan lain yang perlu aku nikmati. Kehidupan di mana aku bisa dengan tenang membangun mimpi-mimpiku.

Ya, tenang, seperti sekarang.

"Kenapa kau suka sekali duduk dan bengong di sini, sih?" Kata Nara sambil memukul kepalaku.

Nara. Teman dekat-bodohku, yang selalu dengan tiba-tiba muncul saat aku duduk di atap. Rumah kami memang bersebelahan. Sungguh mengganggu suasana. Padahal aku hanya ingin duduk sendiri dengan tenang.

"Kenapa kau suka sekali mengganggu ketenanganku?"
"...karena kalau tidak begitu akan jadi tidak seru."
"Jadi, menggangguku itu seru?"
"Heheheh." Dia terkekek. Senang sekali melihatku kesal sepertinya.

Aku tidak menghiraukannya. Aku kembali diam dan mencoba bertingkah seperti ia tak ada.

Eh, tapi mengapa dia juga diam? Tidak biasanya dia diam seperti ini. Bagi Nara, diam itu mati. Jadi dia tidak suka diam. Ha? Apa dia sudah mati? Oh baguslah kalau dia mati. Tapi...

"Apa maumu?" Aku mulai bicara.
Dia diam. Matanya menatap ke atas. Aku penasaran dan mengikutinya melihat ke atas juga. Aku heran.
"Sejak kapan bintang-bintang itu menarik perhatianmu?" Tanyaku.
"Ternyata, begini ya rasanya..."
"Apa?"
"Duduk diam dan menatap langit." Jawabnya. Aku meliriknya sebentar. Sepertinya dia benar-benar terpesona dengan pemandangan langit bertabur bintang di depannya. Kalau lagi begini, Nara terlihat keren. Aku sempat sedikit tersipu. Ha? Apa yang baru saja kukatakan? Aku sudah gila.

"Heh? Baru sadar dia. Kalau begitu, kau mengerti kan kenapa aku marah-marah? Kau merusak ketenanganku tahu." Kataku. "Jadi kau tidak perlu susah-susah memanjat ke sini lagi."
"Kalau itu, aku nggak bisa janji. Heheheh!" Dia terkekek lagi. Baru saja aku melihat sosok Nara yang kalem dan keren. Lalu dengan cepatnya berubah seperti sedia kala.
"Huh, kalau kau hanya ingin menggangguku, lebih baik kau pulang saja sana." Bentakku.
"Kau yakin tidak akan merasa kesepian kalau aku pergi?" Katanya. Heh? Memangnya, siapa dia? Percaya diri sekali, sih.
"Lalu kau mau apa?"

"Aku ingat kau pernah cerita tentang mimpi. Impian. Apa kau sudah mencapainya?" Tanyanya. Kali ini raut mukanya menunjukkan keseriusan, meski bertanya tanpa melihat ke arahku. Matanya masih menatap langit. Apa bintang-bintang itu sudah benar-benar menarik hatinya?

Lagipula, apa urusannya dengan bertanya tentang impianku? Tapi, melihat rautnya yang serius, aku jadi tidak tega kalau ingin menanggapi pertanyaannya dengan sinis.

"Aku selalu ingin pergi melihat dunia. Nggak cuma di sini. Dan sepertinya belum." Baiklah kali ini pertanyaannya aku tanggapi dengan baik.
"Apa ada suatu tempat yang ingin sekali kau kunjungi?" Sepertinya dia memang sedang ingin serius.
"Inggris. Aku ingin sekali ke sana." Ya, impianku sejak kecil. "Aku mengaguminya. Entah. Perasaan kagum itu muncul sejak aku mulai belajar bahasa Inggris, lalu semakin besar, kekagumanku semakin menguat." Aku semakin bersemangat menceritakannya.
"Keinginanku untuk dapat memijakkan kaki di sana semakin bertambah. Aku ingin melihat Big Ben, melihat kelap-kelipnya London Eye di malam hari, melihat megahnya Buckingham Palace, merasakan ajaibnya Universitas Oxford..." Aku merasakan hal yang aneh menjalar ke seluruh tubuhku. Aku merasa sangat senang menceritakan ini. Aku merasa bersemangat.
"...merasakan udara Inggris di kulitku, melihat orang-orang berbicara dengan aksen yang sangat indah, berjalan di antara orang-orang bersepatu boots dan ber-sweater tebal, dan mengagumi keindahan sejarahnya. Haha. Klise memang. Tapi, keinginanku untuk pergi ke sana, sepertinya tidak akan pernah mati."
"Bagiku, Inggris adalah simbol keeleganan, dan inspirasi." Aku merinding menceritakannya. Ya, memang aku selalu mengagumi negara itu sejak kecil. Aku menghela napas.

"Kekanakan sekali! Hahahahaha. Kau ke Inggris hanya ingin melihat tempat-tempat itu? Hahahahaha." Nara tertawa geli sekali. Apa yang lucu???
"Memangnya kenapa kalau aku ingin melihat tempat-tempat itu?" Aku kesal, sekaligus heran. Tak kusangka ceritaku yang penuh perasaan itu diresponnya dengan tawa.
"Tempat-tempat itu sudah biasa. Apa hanya itu yang kau tahu tentang Inggris? Heheheh." Dia senang sekali menertawakanku.
"Memangnya kenapa? Lalu, kau sendiri, apa kau sudah pernah ke sana?" Aku membalasnya dengan ketus.
"Kau ini kebanyakan melamun ya? Hahahaha." Katanya. 

Cukup sudah, aku bersumpah nggak akan cerita tentang mimpiku lagi dengannya.
"Kau tidak mengerti! Aku selalu menaruh mimpi itu di dalam hatiku, di pikiranku. Aku selalu ingin mewujudkannya. Dari dulu, dan aku nggak pernah sembarangan cerita ke siapapun. Bagiku, ini adalah hal yang sangat personal. Ini tentangku, hidupku, impianku. Lagipula, semua tempat di dunia ini istimewa, tidak ada yang biasa atau jelek. Kau tidak mengerti itu."

Aku pergi meninggalkannya sendirian. Kututup jendela kamarku yang biasa kugunakan sebagai akses ke balkon.
Aku merasa sangat sedih. Nara bodooooh! Aaaaaargh!!!!

~

Sudah seminggu aku tidak mendatangi balkon. Selain karena kesibukkanku yang membuatku kehabisan waktu luang, aku masih kesal dengan kejadian malam itu. Kalau aku duduk di balkon lagi, aku tahu Nara pasti akan datang. Jadi malam ini aku hanya duduk di kamar. Sesekali melihat ke luar jendela. Bintangnya banyak. Aku jadi penasaran. Kalau aku nggak ada, apa Nara tetap datang dan menatap bintang-bintang?

Sudah hampir tengah malam dan aku belum bisa tidur. Sebenarnya apa yang kutunggu??

Kemudian aku mendengar suara dari luar jendela. Suara apa itu? Membuatku takut saja. Ini sudah hampir tengah malam, kan? Apakah itu maling? Oh tidak. Aku masih muda, aku belum mau mati, aku masih ingin mencapai mimpi-mimpiku. Lagipula, apa yang mau dicuri dari gadis seperti aku? Apa yang harus kulakukan?? Aaargh!

Lalu aku memberanikan diri mengintip lewat jendela. Sungguh mengagetkan. Maling itu ternyata Nara. Tunggu, tapi dia bukan maling. Iya benar itu Nara. Apa yang dia lakukan di sini? Ini kan tengah malam.

Kuperhatikan gerak-geriknya dari jendela. Sebentar-sebentar dia menguap, menepuk nyamuk, dan mengulet. Apa yang sebenarnya dia lakukan? Salah sendiri duduk di luar malam-malam. Jadi dinyamukkin, kan. Lalu dia mengambil ponselnya. Sepertinya dia menelepon seseorang.

Benar saja. Dia mengobrol. Sambil tertawa-tawa. Apa yang dibicarakannya sih? Dan kenapa mengobrol sekeras itu malam-malam begini?? Kulihat jendela kamar tetanggaku menyala. Lalu jendela kamar tetanggaku yang berikutnya. Eh, ponselku getar, ada pesan.
"Kimy, bisakah kau berhenti mengobrol malam-malam begini?" Ternyata ayahku. Dia bahkan sampai mengira aku yang berisik.

Sudah cukup. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa besok pagi aku yang disalahkan oleh semua tetanggaku karena mengganggu tidur mereka.

Aku memanjat ke luar jendela.
"Kenapa kau matikan?" Ucap Nara. Ups, aku merampas ponselnya di tengah obrolannya. Habis, aku kesal, sih.
"Kau mengganggu orang-orang tidur, tahu. Setahuku tidak ada deh, orang yang datang ke rumah orang lain dan mengobrol lewat telepon seberisik itu tengah malam."
"Kali ini kau tahu kalau ternyata orang seperti itu ada, kan? Heheheh." Katanya. Masih tertawa lagi.
"Sudah, kau pulang sana."
"Kau benar-benar ingin aku pulang?"
"Memangnya aku pernah memintamu untuk datang? Lagipula aku masih kesal padamu."
"Baiklah aku minta maaf. Aku tidak bermaksud untuk menertawakanmu. Tapi melihat wajah antusiasmu yang aneh, aku jadi tidak tahan untuk tertawa. Hahaha." Dia benar-benar tidak bisa berhenti menertawakanku rupanya.
"Kalau kau hanya ingin menertawakanku, lebih baik kau pulang saja. Aku ngantuk." Kataku sambil berjalan menjauhinya. Sebenarnya aku nggak sengantuk itu, sih.

Tapi dia menarik tanganku.
"Tapi aku ingin memberikanmu ini. Kau ke mana saja sih, tadi? Lama sekali. Aku sampe bosan dan dinyamukkin. Ya sudah jadinya aku telepon saja temanku dan mengobrol."
Ya sudah, jangan menarik tanganku kencang-kencang bisa tidak? Huh, langsung saja aku mengambil gulungan kertas yang dipegang Nara tanpa mengindahkan alasannya.

"Apa ini?"
"Kurasa kau tidak perlu bermimpi lagi." Katanya. Ha? Apa maksudnya?

Kemudian kubaca kertas yang kupegang.
Aku nggak percaya ini.

"Sebenarnya kampung halamanku di sana. Tidak ada salahnya untuk pulang setelah sekian lama." Lanjut Nara.
Aku tidak percaya dengan apa yang aku baca dan aku dengar sekarang. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Sampai ketemu di London, Kim." Kata Nara yang sudah berada di jendela kamarnya. Aku bahkan tidak sadar kalau dia sudah kembali ke rumahnya. Aaaaaaaaaa!!!!!! Bodoh, Nara memang temanku yang paling bodoh. Aku tersenyum.




Regards,














Larissa Ramadhanti

May 05, 2014

Wooof!!!
Masih soal Blog Contest #InggrisGratis. Setelah gue meng-entry blog gue, sebenernya gue nggak mau ngecek-ngecek lagi. Tapi, rasa penasaran yang berlebihan, ternyata mendorong gue untuk terus mengecek hashtag #InggrisGratis di twitter. Semakin gue ngecek, semakin gue stalk, semakin gue nggak bisa kalem. Aargh!

Banyak banget yang ikutaaan! Banyak juga yang meng-entry blog lebih dari satu. Sungguh sejak tau ada blog contest itu, pikiran gue nggak pernah jauh dari bayangan tentang Inggris. Bahkan gue benar-benar merasa seolah-olah gue besok pasti berangkat. Dan yang pasti, gue semakin sulit untuk tidur cepat. Bayangan-bayangan tentang Inggris bikin gue nggak bisa tidur. Terlalu indah. Aargh, ya Tuhan....

Oke, nggak ada gunanya juga gue curhat begini. Mendingan gue bikin postingan lagi.
K!

May 02, 2014

Wake Up in London!!!

One word, EXCITING, to know about the Blog Contest by @MisterPotato_ID from koh @aMrazing, with free-trip-to-England as prize! #InggrisGratis. Oh my God, I'm so exciting to write this. My hands are shaking now, because this, is about my dream country, ENGLAND! Aaaaaaakkk!!!

Kenapa? Kenapa gue harus pergi ke Inggris? This is sooo sooo interesting. Inggris. Siapa yang nggak tau dengan negara keren itu? Siapa yang nggak tau negara dengan klub-klub sepak bola terkenal itu? Siapa yang nggak tau gimana hebohnya The Royal Wedding yang ditayangin hampir di seluruh negara? Siapa? Siapa? Ha?

Dan sekarang, gue kasih tau kenapa gue HARUS pergi ke Inggris!

The Magic of The University of Oxford
University of Oxford. The coolest university in the entire world. Ya, universitas keren ini nggak diragukan lagi sebagai universitas impian para akademika yang menginginkan kuliah dengan standar berkualitas tinggi dan belajar bak di negeri dongeng. I can say that, this university is more like a castle rather than a university. And it's really an honor and happiness to study in a castle. Jujur, Oxford ini juga merupakan universitas impian gue. Everybody's dream college, I think. Nggak cuma soal kuliah aja, gue sangat-sangat-sangat ingin mendatangi tempat ini karena, oke ngaku, karena sihirnya film Harry Potter. 

 University of Oxford
(sumber: Google.com)

 Oxford Library
(Sumber: Google.com)

Yep, I got hit by their magic. Kesan dan kemegahan yang diberikan bangunan keren ini selalu sukses bikin gue merinding tiap gue melihat foto atau liputan yang membahasnya. Agak lebay memang, tapi asli, University of Oxford is one of the most wanted place I MUST visit before I die. Aaak!


Iconic Places
As we know about Big Ben, London Eye, and London Bridge yang selalu kita lihat di Google dengan fotografi yang keren, Inggris memiliki tempat-tempat khas yang merepresentasikan bahwa itu adalah Inggris hanya dengan kita melihatnya tanpa perlu cari tahu lebih banyak lagi. Those iconic places I really-really want to visit. Gue sering melihat ikon-ikon ini dengan angle fotografi yang keren. Gue ngebayangin gimana super kerennya ini kalo gue bisa lihat langsung dengan mata kepala gue sendiri.

(Sumber: Google.com)

Nggak cuma tempat-tempat itu aja, masih banyak banget tempat-tempat yang ingin gue kunjungi. Such as, Buckingham Palace! Where the elegance born. I really adore the kingdom family. You know how great and elegant the Royal Wedding was? Well, that was a prince wedding, and it had to be elegant of course.

Buckingham Palace
(Sumber: Google.com)

Juga, stadion milik klub-klub besar di Inggris yang pastinya akan lebih membangkitkan aura kita dan menyadarkan bahwa kita memang benar-benar di Inggris, negara dengan klub-klub sepak bola terkenal di dunia. Ibaratnya, kalo ke Inggris nggak ke stadion sepak bola, rasanya kurang. Oh, dan jalanan London dengan red-telephone-box-nya yang keren. And also, Abbey Road!

Abbey Road
(Sumber: Google.com)

Oh I'm not gonna miss it. Mainstream? No. Every place in this world is special!


Elegant
As I explain on the previous line, the first thing that cross my mind about England and all in it, is elegant. Bahasa mereka termasuk elegan. I love british english. For me, it's elegant, it's sexy, it's cool, it's beautiful. I've ever heard someone talk in british and I felt like :o And I think it's cool to be surrounded by people with that accent, though I'm sure I will be dizzy for a while. Haha. No! It will be really cool!!!


Fashion
HEADPIECE! I always adore their headpieces. Seperti yang dipakai oleh the Duchess of Cambridge, Kate Middleton. It's so elegant, so beautiful. I also love the way the English wearing. Cuaca di Inggris yang cenderung dingin, membuat banyak dari mereka memakai pakaian tebal dan tertutup. Boots, winter coat. That's really cool!! Ya, itulah yang ada di pikiran gue tentang gaya berpakaian orang Inggris.

(Sumber: Google.com)

I called it London Street Style. It's gonna be cool to wear the style on the real London street. Heheh. Tapi, memakai pakaian tradisional Indonesia dan berjalan di jalanan di London sepertinya akan menarik juga.


Weather
Yang terlintas dalam pikiran gue tentang cuaca di Inggris adalah langit mendung yang keren. Bahkan, kalo di Indonesia lagi musim hujan, tiap mendapati langit mendung yang keren, gue selalu melihat ke langit dan berkata dalam hati, 'this is London sky...', dan kalo mendungnya pagi hari, I say, 'I wake up in London...', oh my God, I'm really-really into it. Tapi, whatever the wheater is, I wanna know how it feels like when I'm in England.


Inspiration
Yep, England is my inspiration too. Saat gue kelas 3 SMP, gue pernah menulis novel, my-innocent novel, yang setting-nya di Inggris. Novel itu gue tulis karena gue sangat-sangat-sangat terobsesi dengan Inggris. Juga, waktu itu gue sedang sangat tergila-gila dengan CR7 yang masih di Manchester United (sekarang juga masih sih, haha).

(this is my-innocent novel)

Bahkan, sampai sekarang, obsesi gue saat kelas 3 SMP itu, masih gue jadikan bucketlist gue. Lalu gue ingat, gue juga pernah bikin post tentang impian gue, tempat-tempat yang ingin gue kunjungi, di blog ini.

Alasan lain kenapa gue harus pergi ke Inggris adalah, karena gue nggak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas. Dan ini adalah kesempatan emas. And England is my dream country to visit at least once in a lifetime!

Iya, gue harus ke sana, terus soundtrack-nya pake lagunya One Republic - Good Life

Woke up in London yesterday
Found myself in a city near Piccadilly
Don't really know how I got here
I got some pictures on my phone
New names and numbers that I don't know
Address to places like Abbey Road
Day turns to night, night turns to whatever we want
We're young enough to say...
Oh, this has gotta be a good life
This has gotta be a good life
This could really be a good life, good life...

And that's why I wanna wake up in... London!

Regards,






















Larissa R

February 11, 2014

Hey Cactus, do you know..?
Somehow she wants to go back to time when she was a nerd, quite, and calm person again.
Somehow she feels not right to be the way she is now.
Somehow she feels that it is the best not to tell anybody about everything.
Somehow...

Hey...
Will you stay, even at my worst, Tus?
I'm wondering...

February 07, 2014

Hey Cactus...
I'm sad now
But I hope you're okay
I always... hope... you're okay...

January 28, 2014

Hey Cactus...
How is it going?
Still survive?
I hope you still have enough water
to keep you alive
I hope you're okay
really okay
I know you're strong
You can survive with less water
And your thorns
I hope they sharp enough to secure you
Just don't envy with the Rose
I know you're more beautiful and... tough
Really, he told me that
Trust me, I'm a wallflower
Don't be sad

January 22, 2014

Sad.

Man, it's been a long day
Stuck thinking about it driving on a freeway
Wondering if I really tried everything I could
Not knowing if I should try a little harder

But I'm scared to death
That there may not be another one like this
And I confess that I'm only holding on by a thin thin thread

I'm kicking the curb
cause you never heard the words that you needed so bad
And I'm kicking the dirt
cause I never gave you the things that you needed to have
I'm so sad...
So sad...

Man, it's been a long night
Just sitting here, trying not to look back
Still looking at the road we never drove on
And wondering if the one I chose was the right one

Oh I'm scared to death
That there may not be another one like this
And I confess that I'm only holding on by a thin thin thread

I'm kicking the curb
cause you never heard the words that you needed so bad
And I'm kicking the dirt
cause I never gave you the things that you needed to have

I'm so sad...
So sad...
:'(

Maroon 5 - Sad

January 20, 2014

Karakter

Terkadang, ada hal yang ingin kita ubah dari orang lain
Padahal kita tahu betapa sulitnya mengubah diri sendiri
Lalu kita coba mengubah orang tersebut perlahan
Namun ada hal yang tidak disadari ketika kita mencoba mengubah mereka

Orang yang terbiasa bicara dan cerita, pada saat diam akan jadi aneh
Biarkan saja ia bercerita dan bicara
Mungkin dari pembicaraan dan ceritanya, akan ada banyak orang yang terinspirasi

Orang yang pembawaannya diam dan tenang, pada saat banyak bicara akan jadi janggal
Biarkan saja ia diam dan bicara sedikit
Mungkin jika ia terlalu banyak bicara, akan ada banyak orang yang tersakiti

Orang yang biasanya suka mencari-cari alasan jika ditanya
Biarkan saja
Mungkin ia sedang memiliki banyak pertimbangan di kepalanya untuk tidak ingin mengecewakan semuanya

Orang yang bicara apa adanya
Biarkan saja
Mungkin memang itu cara dia menjalani hidupnya, realistis dan logis

Dan tidak ada yang salah dengan itu semua
Pada akhirnya itulah karakter setiap orang
Berbeda-beda
Dari karakter itu kita dapat belajar banyak hal
Dan secara tidak langsung, secara perlahan, karakter dan lingkungan akan menyesuaikan satu sama lain

January 15, 2014

Undercover

Sometimes
She supposes she's happy
like when she's with her friends,
throwing her head back and covering her mouth,
as she shakes with laughter
at a joke someone just made

but then day turns to night
and her carefree grin turns into an un-explain-able sadness,
etched on her face like a tattoo,
and she lays in bed,
thinking about all the things she wishes she could say,
all the things she's too afraid to admit,
even with only pen and paper and mind

it's night like this when she realizes;
she is many things,
she is happy and sad,
outgoing and shy,
rambunctious and quiet

but mostly,
she's just... empty

January 14, 2014

Bunga Tidur

7 a.m.
She just woke up from her 14 hours sleeping
She was deep asleep

Blue morning sepertinya datang menghampirinya. Entah apa yang muncul di mimpinya semalam hingga ia tertidur begitu pulasnya dan bermimpi begitu dalamnya. Ia melihat banyak hal dalam mimpinya dan tidak bisa mengingatnya. Tapi ada satu hal yang samar-samar ia ingat. Sepertinya mimpi terakhir...

Di mimpi itu ia tidak sendirian. Entah dengan siapa. Mereka seperti sedang main perang-perangan dengan 2 orang lainnya. Dua orang itu laki-laki, kakak-adik. Awalnya permainan itu tidak serius. Tapi lama-lama jadi besar dan serius. Ia tidak tahu senjata apa lagi yang harus ia gunakan, semuanya habis. Hal ini membuatnya berpencar dengan partnernya. Hingga akhirnya ia terpojok. Ia ketakutan karena lawannya yang ternyata sang kakak, menghampiri tempatnya bersembunyi. Ia ketakutan. Sang lawan membuka tempat persembunyiannya sambil mengarahkan senjata. Ia menangis, menanyakan apa yang sebenarnya sang lawan inginkan. Kenapa ingin sekali menangkapnya?? Lalu sang kakak yang merupakan lawannya, menurunkan senjatanya lalu pergi. Sepertinya sang adik mengerti. Lalu sang adik bercerita kepadanya...
"Sebenarnya kakak saya suka sama kamu. Dia mau terus bersama kamu makanya dia ngelakuin ini."
Lalu ia melihat punggung sang kakak menjauh. Entah kenapa, ia melihat sosok yang kesepian dari situ. Lalu ia pun terbangun...

Dan ia ingat satu hal lagi dari mimpi itu
Ia ingat...
Sebelum tidur, ia merasa kesepian..

Sepertinya ia harus kembali lagi
Berteman dengan kertas dan pena
Berteman dengan cahaya redup dan kesunyian
Berteman dengan hujan
Berteman dengan bintang-bintang

Kehilangan orang-orang yang dicintai
Hanya itu yang tidak ia inginkan
Ia tersadar,
Ia ingin sekali memeluk sang kakak, sosok lawan, sosok kesepian yang ada di mimpinya