July 19, 2018

Life Sucks (?)


Akhir-akhir ini gue…

Tunggu, bukan akhir-akhir ini, tapi beberapa tahun terakhir ini, gue merasakan roda kehidupan gue sedang berputar ke bawah. Ya, setidaknya begitulah yang gue rasakan. Dimana semua keadaan gue dulu bisa dibilang baik, seketika semuanya terbalik. Jungkir balik, tapi syukurlah, belum nyungsep.

Gue merasa gamang. Bisa dibilang tidak bisa fokus dan hilang arah. Gue yang dulu yakin bisa melakukan sesuatu dan berhasil, sekarang, seberapa keras pun gue coba, gue selalu terjatuh. You know, kayak waktu Spiderman (yang diperanin Tobey Maguire) ngga yakin sama dirinya sendiri, sampe ngga bisa ngeluarin jaring dan lompat tinggi lagi, meskipun sudah dicoba berkali-kali tetap jatuh, tetap nggak keluar jaringnya. Iya, kayak gitu. Gue ngga tau siapa diri gue. Gue kehilangan faith, kehilangan kekuatan, kehilangan kepercaya-dirian, kehilangan pegangan, walaupun gue terus keep on trying, doing, and having faith. Sementara di luar sana, teman-teman gue sudah menjadi seseorang, punya pegangan, berada jauh di depan. Gue merasa gue sangat menyedihkan.

Akan seperti apa masa depan gue?

Apa yang harus gue lakukan?

Hidup sangat menyebalkan…

Gue, yang selama ini hidupnya lurus-lurus aja, gamang menghadapi fase yang seperti ini. I never think I can be this lame. After all this time, ternyata gue belum bisa apa-apa, ngga ada apa-apanya, sangat lemah.

But to blame anyone or anything…? Sangat tidak bijak, kan?
Belum, gue belum menemukan titik balik dari kehidupan gue. Akan sampai mana diri gue ini? Apa tujuan gue hidup di dunia ini? Gue belum menemukan itu.

Life sucks?

Begini…

Kalau kau merasa hidup ini mengecewakanmu, mungkin bukan kehidupannya yang salah. Mungkin caramu yang payah dalam membuat keputusan? Sehingga kau harus menjalani kehidupan yang seperti sekarang sedang kau jalani ini…

Because, there’s no one or thing deserves to be blamed

But, still life is a choice. You make a decision and you should not regret it whatever the return is. In life, there’s a learning in everything. Everything you do has been written, though. Don’t point your finger, stand tall. You have been won this life since birth.

Yaaaa, kalimat-kalimat di atas memang gue yang bikin dari waktu yang gue habiskan untuk merenung di sela-sela aktivitas gue. Tapi, tetap saja, kadang gue merasa kehilangan semangat kalau ingat-ingat hal yang menyedihkan dan betapa bodoh dan naifnya gue dalam memutuskan sesuatu.

Sounds ungrateful, right?

No worry, walaupun gue sering merasa sedih karena udah ketinggalan jauh banget kayanya dari yang lain, deep inside of my heart, gue amat sangat bersyukur dengan semua yang gue dapatkan di hidup gue.

Keluarga yang sayang banget sama gue

Hubby yang baiiiiiiik banget sama gue, sabar sama omelan-omelan gue, sabar sama ke-nggakjelas-an gue, yang nerima-an banget orangnya.

Saudara-saudara yang baik sama gue

Teman-teman yang baik sama gue

What else for me to not be grateful enough? Lagipula, mungkin ini saatnya buat gue untuk nggak melulu lihat ke atas. Sesekali harus lihat ke bawah. Dengerin omongan orang nggak akan ada habisnya. Harus bisa fokus sama apa yang bisa gue lakukan, dan lakukan itu dengan maksimal. Bukankah harusnya begitu? Gue nggak mau stuck begini-begini aja. Bagaimana dengan mimpi-mimpi tinggi yang gue buat? Gue harus berani.

P.S. Ini adalah catatan dari 13 Juli 2017, dan sepertinya, postingan sebelumnya adalah jawabannya.